Pada materi penyajian data untuk SMP kelas VII, perhatikan video di bawah ini untuk mempelajarinya lebih jelas!
Saya Fitri Novianti, Mahasiswa PPG Prajabatan 2022 Universitas Bengkulu. Saat ini saya melaksanakan PPL di SMP N 5 Kota Bengkulu. Blog ini akan berisikan materi-materi pembelajaran matematika kelas VII SMP
Bangun Datar Kelas 7
Segi Empat
Segiempat merupakan polygon dengan empat sisi. Segiempat dibedakan menjadi persegi, persegi panjang, belah ketupat, jajargenjang, trapesium, dan layang-layang. Macam-macam segiempat tersebut diuraikan sebagai berikutA. Persegi panjang
1. Keliling
persegi panjang =
2. Luas persegi panjang à p x l
Keliling dan Luas Persegi Panjang
Keliling disimbolkan dengan huruf K sedangkan luas biasa disimbolkan dengan L.
Keliling persegi panjang adalah jumlah semua panjang sisi persegi panjang.
1.
Keliling
persegi panjang adalah jumlah semua panjang sisi persegi panjang.
K = Keliling persegi panjang ABCD
K = AB + BC + CD + DA
Karena AB = p , AB = CD, BC = l dan BC = DA maka,
K= p + l + p + l = 2p + 2l = 2 (p + l)
Jadi,
rumus untuk mencari keliling persegi panjang adalah :
K = 2p + 2l
atau K = 2 (p + l).
2. Luas persegi panjang adalah luas daerah yang dibatasi oleh sisi-sisi bangun persegi panjang. Luas persegi panjang dapat dicari dengan menghitung banyaknya persegi satu satuan yang ada pada persegi panjang.
Banyaknya persegi = 3
3 = 3 x 1
Persegi panjang
dengan ukuran panjang 3 cm dan ukuran lebar 1 cm memiliki luas 3cm2.
Banyaknya persegi = 6
6 = 3 x 2
Persegi panjang dengan ukuran panjang 3 cm dan ukuran lebar 3 cm memiliki luas 6cm2Banyaknya
persegi = 12
12
= 4 x 3
Jadi, luas persegi panjang dapat dicari dengan mengalikan ukuran panjang dengan lebar persegi panjang. Apabila p adalah panjang dan l adalah lebar, maka L (luas) persegi panjang adalah p x l. Sehingga rumus mencari luas persegi panjang adalah
L = p x l.
B. Persegi
Persegi adalah suatu segi empat dengan semua sisinya sama panjang dan semua sudut-sudutnya sama besar dan siku-siku (900 ). Dari pengertian itu diperoleh bahwa setiap sudutnya dibagi dua sama besar oleh diagonalnya dan kedua diagonalnya berpotongan tegak lurus.
a.
Keliling
Persegi
Karena p = l, maka keliling persegi adalah
k = (2(p + l) = 2(2p) = 2(2l)
misalkan p = l = s, maka K = 4s dengan s = panjang sisi persegi
b.
Luas
Persegi
Suatu persegi mempunyai ukuran panjang = lebar atau p = l = s, maka rumus luas persegi adalah L = s x s = s²dengan s = panjang sisi persegi
C. Jajargenjang
Jajargenjang adalah segiempat yang sisisisinya sepasang-sepasang
sejajajar, atau segiempat yang
memiliki tepat dua pasang sisi yang sejajar.
Berdasarkan proses terbentuknya jajargenjang di muka dapat diperoleh sifat-sifat jajargenjang
berikut ini.
1. Sisi-sisi yang berhadapan sejajar dan sama panjang, yaitu AB//CD, AD// BC , AB = DC, dan AD = BC
2. Sudut-sudut yang berhadapan sama ukuran, yaitu A = C dan B = D.
3. Dua sudut yang berdekatan saling berpelurus, yaitu A + B = B + C = C + D = D + A =180.
4. Diagonal jajargenjang membagi daerah jajargenjang menjadi dua bagian sama besar, yaitu luas daerah ACB = luas daerah CAD dan luas daerah ADB = luas daerah CBD.
5. Diagonal-diagonalnya saling membagi dua sama panjang, yaitu AO = CO dan BO = DO
a.
Keliling
Jajar Genjang
Keliling jajar genjang adalah jumlah panjang keempat sisinya.
Dari Gambar dapat diperoleh keliling jajar genjang ABCD = AB + BC +CD + DA Panjang AB = CD dan AD = BC, maka keliling
ABCD = 2AB + 2BC + 2(AB + BC). Jadi keliling jajar genjang ABCD adalah: K = 2(AB + BC)
b. Luas Jajar Genjang
Jajar genjang ABCD terdiri dari dua segitiga yang kongruen, yaitu
ABD dan CDB.
Jadi, luas jajar genjang adalah jumlah luas ⃤1 dan ⃤2.
sumber: https://www.kimiamath.com/post/pembuktian-rumus-luas-jajar-genjang
D. BELAH KETUPAT
Belah ketupat adalah segiempat yang semua sisinya sama panjang.
Dapat juga dikatakan bahwa: Jika sebuah segiempat kedua diagonalnya saling
tegaklurus dan saling membagi dua sama panjang, maka segiempat tersebut adalah
belahketupat.
Belah ketupat memenuhi semua sifat jajar genjang, dengan demikian belah ketupat adalah jajar genjang yang kempat sisinya sama panjang, sehingga memiliki sifat-sifat berikut:
1. Setiap sudut dibagi dua sama besar oleh diagonal-diagonalnya,
2. Diagonal-diagonalnya berpotongan saling tegak lurus,
Perhatikan gambar di atas dua segitiga yang kongruen, yaitu ABC dan ABD
a. AC = BC = AD = BD dan AB = AB
b. CAB = DAB = CBA = DBA
c. ADB = ACB
Keliling dan Luas Belah Ketupat
a. Luas daerah belahketupat sama dengan setengah hasil-kali panjang diagonaldiagonalnya.
b. Keliling belahketupat sama dengan empat kali panjang sisinya.
c. Misal L adalah luas daerah belahketupat dengan diagonal-diagonalnya d1 dan d2, maka L = x d1 x d2
Misal K adalah keliling belahketupat dengan panjang sisi s, maka K = 4 x s
E. LAYANG-LAYANG
Segiempat ABCD tersebut dinamakan bangun layanglayang dengan sisi AB , sisi BC , sisi CD , sisi AD , diagonal AC dan BD.
1. Panjang dua pasang sisi berdekatan sama, yaitu
AB = AD dan BC = DC. AB @ AD , BC @ DC .
2. Sepasang sudut yang berhadapan sama ukuran, yaitu ukuran
ÐABC = ukuran ADC. ÐABC @ ÐADC
1.
Salah
satu diagonalnya membagi layanglayang menjadi dua sama ukuran, yaitu
DABC = DADC atau AC merupakan sumbu simetri.
2. Diagonal-diagonalnya saling tegak lurus dan salah satu diagonalnya membagi diagonal yang lain menjadi dua sama panjang, yaitu AC ^ BD dan BE =ED.
Berdasarkan sifat-sifat di atas, didefinisikan : Layang-layang
adalah segiempat yang diagonal-diagonalnya saling tegaklurus dan salah satu
diagonalnya membagi diagonal lainnya menjadi dua sama panjang.
Dengan kata-kata: Luas layang-layang sama dengan setengah Hasil
kali diagonal-diagonalnya
Secara simbolik: Misal L adalah luas layanglayang dengan panjang
diagonal-diagonalnya d1 dan d2,
maka L =
F. TRAPESIUM
Trapesium adalah segiempat yang mempunyai tepat sepasang sisi yang berhadapan sejajar. Trapesium
adalah segiempat yang mempunyai tepat sepasang sisi yang berhadapan sejajar. Segiempat ABCD di samping adalah trapesium ABCD. Sisi AB dan DC disebut alas trapesium , sisi AB sejajar dengan sisi DC , sedangkan sisi AD dan sisi BC disebut kaki-kaki trapesium.
Trapesium
EFGH di bawah
disebut trapesium siku-siku, karena salah satu kaki trapesium tegak lurus
dengan alasnya.
Sifat-sifat trapesium, antara lain sebagai berikut.
1. Jumlah ukuran dua sudut yang berdekatan antara dua sisi sejajar pada trapesium adalah 1800
(ÐE +ÐH =ÐF +ÐG = 1800)
2. Pada trapesium samakaki, ukuran sudutsudut alasnya sama.
3. Pada trapesium sama kaki, panjang diagonal-diagonalnya sama.
4. Trapesium siku-siku mempunyai tepat dua sudut siku-siku.
Luas daerah trapesium sama dengan setengah hasil kali tinggi dan jumlah panjang sisi yang sejajar
Misal L adalah luas daerah trapesium yang mempunyai tinggi t dan panjang sisi-sisi yang sejajar a₁ dan a₂, maka
L = 1/2 × t × ( a₁ + a₂ )
Bangun Ruang SMP Kelas 7
BANGUN RUANG
Sebuah bangun ruang, dalam konteks geometri ruang, adalah
himpunan semua titik, garis, dan bidang dalam ruang berdimensi tiga yang
terletak dalam bagian tertutup beserta seluruh permukaan yang membatasinya.
Terdapat dua bentuk bangun ruang, yaitu bangun ruang sisi datar dan bangun ruang sisi lengkung.
A. Bangun ruang sisi datar
Bangun ruang dengan sisi datar adalah
bangun ruang yang dibatasi oleh bidang datar.
Jika sebuah polyhedron (bangun ruang sisi datar) dipotong pada beberapa rusuknya dan dapat dibuka untuk diletakkan pada suatu bidang datar sehingga membentuk susunan yang saling terhubung, maka susunan yang terbentuk disebut sebagai jaring-jaring.
- Kubus
Kubus, dimana semua panjang
rusuknya sama (p = l = t = a),
diperoleh luas permukaan kubus =
6a2
- Balok
c. Volume
Jika pada geometri datar luas suatu bangun dinyatakan sebagai banyaknya satuan luas yang dapat menutup bangun datar, maka dalam geometri ruang volum atau isi bangun ruang dinyatakan sebagai banyaknya satuan isi yang dapat mengisi bangun ruang tersebut. Volum diukur dalam satuan kubik, seperti centimeter kubik (cm3), inchi kubik (in3), atau meter kubik (m3). Satu cm3 menyatakan volum kubus dengan panjang rusuk 1 cm. Satuan lain untuk volum diantaranya adalah liter (1000 cc), gallon, barel, dan sebagainya.
Melalui proses percobaan dengan mengisi kubus satuan ke balok dalam berbagai ukuran, secara umum volum balok dengan panjang p, lebar l, dan tinggi t dapat dinyatakan sebagai
volum balok = p ´ l ´ t
Mengingat bahwa alas balok (A) berbentuk persegipanjang dengan luas A = p ´ l, maka volum balok dapat juga dinyatakan sebagai hasil kali luas alas dengan tinggi balok.
volum balok = A´ t
Oleh karena pada kubus dengan panjang rusuk a berlaku p = l = t = a, maka volum kubus dapat dinyatakan sebagai: volume kubus = a3
3. PRISMA
Prisma adalah bangun ruang yang dibatasi
oleh dua bidang segi-n yang sejajar
dan kongruen, serta bidang-bidang tegak yang menghubungkan bidang segi-n tersebut.
Dua segi-n ini disebut alas dan tutup, sedangkan permukaan prismatik
di antara keduanya disebut sisi prisma. Tinggi prisma dinyatakan sebagai jarak antara bidang alas dan bidang tutup. Rusuk-rusuk
yang terletak pada sisi prisma dinamakan
rusuk sisi dan rusuk yang terletak
bagian alas dinamakan sebagai rusuk
alas. Jarak antara bidang alas
dan tutup merupakan tinggi prisma. Apabila
rusuk-rusuk sisi prisma tegak lurus
terhadap alas, maka dinamakan
sebagai prisma tegak, dan selain yang demikian,
dinamakan sebagai
prisma miring
Perhatikan bahwa balok juga termasuk prisma, yaitu prisma yang alasnya berbentuk persegipanjang! Demikian juga dengan kubus. Prisma diberi nama menurut bentuk alasnya. Contoh: prisma segitiga samasisi, prisma segienam beraturan, dan prisma segilima beraturan
a. Volume prisma segitiga siku-siku
Volum prisma segitiga siku-siku dapat dicari dengan membuat dua buah prisma segitiga siku-siku yang kongruen sehingga dapat dibentuk menjadi sebuah balok.
Misalkan V merupakan volum prisma segitiga siku-siku
dengan luas alas A. Jika dua buah prisma segitiga siku-siku digabungkan menurut sisi miring alas maka
akan terbentuk sebuah balok dengan luas alas 2 ´ A.
2 ´ V = volum
balok
= luas alas ´ tinggi
= (A + A) ´ t
= 2A ´ t
Sehingga diperoleh
V = A ´ t,
atau volum prisma segitiga siku-siku = luas alas x tinggi.
b. Volume prisma segitiga sembarang
Misalkan volume prisma ABC.DEF, APC.DQF, dan CPB.FQE berturut- turut
dinyatakan sebagai VABC.DEF, VAPC.DQF dan
VCPB.FQE maka
VABC.DEF =
VAPC.DQF + VCPB.FQE
= luas ∆APC ´ t + luas ∆PCB ´ t
= L1 ´ t + L2 ´ t
= (L1
+ L2) ´ t
= luas ∆ABC ´ tinggi
Secara umum rumus volume prisma ialah : Luas Alas x tinggi
c. Jaring-jaring dan Luas Permukaan Prisma
Berikut ini merupakan contoh jaring-jaring prisma segitiga dan segienam beraturan.
Melalui ilustrasi dua jaring-jaring prisma di atas, maka
luas permukaan prisma dapat ditentukan dengan jalan menjumlahkan luas sisi
prisma, luas tutup, dan luas alas.
luas permukaan prisma = luas sisi prisma + luas alas + luas
tutup
luas permukaan prisma = (keliling alas × tinggi prisma) + 2
× luas alas
4. LIMAS
Limas adalah suatu bangun ruang yang dibatasi oleh sebuah segi-n dan segitiga-segitiga yang mempunyai titik puncak persekutuan di luar bidang segi-n itu.
Segi-n dari limas ini dinamakan sebagai alas, titik Z disebut puncak
limas, dan permukaan piramidal yang menjadi bagian dari limas dinamakan sisi limas. Ruas garis yang
menghubungkan puncak dengan sudut-sudut alas dinamakan rusuk sisi, untuk
membedakan dengan rusuk alas. Tinggi
limas dinyatakan sebagai jarak terpendek antara titik puncak dengan bidang
alas. Limas segi-n memiliki n buah rusuk sisi yang berbentuk segitiga, n buah
rusuk sisi, dan n buah rusuk alas, sehingga banyak rusuk limas segi-n adalah
2n.
Secara umum limas segi-n selalu dapat dipecah menjadi
limas-limas segitiga yang
mempunyai tinggi sama dengan tinggi limas yang diberikan. Dengan
demikian, volum prisma
segi-n dengan tinggi
t
adalah
a.
Jaring-jaring dan Luas Permukaan
Limas
Berikut ini merupakan contoh jaring-jaring limas segitiga dan segilima beraturan.
Melalui ilustrasi dua jaring-jaring limas di atas, luas permukaan limas
dapat ditentukan dengan menjumlahkan luas sisi limas dan alasnya.
luas permukaan limas = luas seluruh sisi limas + luas alas
B. Bangun Ruang Sisi Lengkung
Yang termasuk dalam kategori bangun ruang sisi lengkung adalah bangun
ruang yang paling tidak memiliki satu sisi lengkung. Beberapa bangun ruang sisi
lengkung mungkin sulit didefinisikan secara tepat, namun bangun ruang tersebut
dapat diidentifikasi melalui sifat-sifat atau proses terbentuknya. Contoh bangun
ruang sisi lengkung: kerucut, tabung, dan bola.
Penyajian Data Kelas 7
Pada materi penyajian data untuk SMP kelas VII, perhatikan video di bawah ini untuk mempelajarinya lebih jelas!
-
Assalamualaikum wr.wb Post kali ini yaitu membahasa singkat tentang Persamaan Bola: Bola dengan pusat titik O (titik asal) dan berjari-...
-
Assalamualaikum warahmatullahi wabarokatuh Kembali lagi, setelah sekian lama tidak memposting. Baiklah pada hari ini saya akan mempost...
-
Pada materi penyajian data untuk SMP kelas VII, perhatikan video di bawah ini untuk mempelajarinya lebih jelas!