BANGUN RUANG
Sebuah bangun ruang, dalam konteks geometri ruang, adalah
himpunan semua titik, garis, dan bidang dalam ruang berdimensi tiga yang
terletak dalam bagian tertutup beserta seluruh permukaan yang membatasinya.
Terdapat dua bentuk bangun ruang, yaitu bangun ruang sisi datar dan bangun ruang sisi lengkung.
A. Bangun ruang sisi datar
Bangun ruang dengan sisi datar adalah
bangun ruang yang dibatasi oleh bidang datar.
Jika sebuah polyhedron (bangun ruang sisi datar) dipotong pada beberapa rusuknya dan dapat dibuka untuk diletakkan pada suatu bidang datar sehingga membentuk susunan yang saling terhubung, maka susunan yang terbentuk disebut sebagai jaring-jaring.
- Kubus
Kubus, dimana semua panjang
rusuknya sama (p = l = t = a),
diperoleh luas permukaan kubus =
6a2
- Balok
c. Volume
Jika pada geometri datar luas suatu bangun dinyatakan sebagai banyaknya satuan luas yang dapat menutup bangun datar, maka dalam geometri ruang volum atau isi bangun ruang dinyatakan sebagai banyaknya satuan isi yang dapat mengisi bangun ruang tersebut. Volum diukur dalam satuan kubik, seperti centimeter kubik (cm3), inchi kubik (in3), atau meter kubik (m3). Satu cm3 menyatakan volum kubus dengan panjang rusuk 1 cm. Satuan lain untuk volum diantaranya adalah liter (1000 cc), gallon, barel, dan sebagainya.
Melalui proses percobaan dengan mengisi kubus satuan ke balok dalam berbagai ukuran, secara umum volum balok dengan panjang p, lebar l, dan tinggi t dapat dinyatakan sebagai
volum balok = p ´ l ´ t
Mengingat bahwa alas balok (A) berbentuk persegipanjang dengan luas A = p ´ l, maka volum balok dapat juga dinyatakan sebagai hasil kali luas alas dengan tinggi balok.
volum balok = A´ t
Oleh karena pada kubus dengan panjang rusuk a berlaku p = l = t = a, maka volum kubus dapat dinyatakan sebagai: volume kubus = a3
3. PRISMA
Prisma adalah bangun ruang yang dibatasi
oleh dua bidang segi-n yang sejajar
dan kongruen, serta bidang-bidang tegak yang menghubungkan bidang segi-n tersebut.
Dua segi-n ini disebut alas dan tutup, sedangkan permukaan prismatik
di antara keduanya disebut sisi prisma. Tinggi prisma dinyatakan sebagai jarak antara bidang alas dan bidang tutup. Rusuk-rusuk
yang terletak pada sisi prisma dinamakan
rusuk sisi dan rusuk yang terletak
bagian alas dinamakan sebagai rusuk
alas. Jarak antara bidang alas
dan tutup merupakan tinggi prisma. Apabila
rusuk-rusuk sisi prisma tegak lurus
terhadap alas, maka dinamakan
sebagai prisma tegak, dan selain yang demikian,
dinamakan sebagai
prisma miring
Perhatikan bahwa balok juga termasuk prisma, yaitu prisma yang alasnya berbentuk persegipanjang! Demikian juga dengan kubus. Prisma diberi nama menurut bentuk alasnya. Contoh: prisma segitiga samasisi, prisma segienam beraturan, dan prisma segilima beraturan
a. Volume prisma segitiga siku-siku
Volum prisma segitiga siku-siku dapat dicari dengan membuat dua buah prisma segitiga siku-siku yang kongruen sehingga dapat dibentuk menjadi sebuah balok.
Misalkan V merupakan volum prisma segitiga siku-siku
dengan luas alas A. Jika dua buah prisma segitiga siku-siku digabungkan menurut sisi miring alas maka
akan terbentuk sebuah balok dengan luas alas 2 ´ A.
2 ´ V = volum
balok
= luas alas ´ tinggi
= (A + A) ´ t
= 2A ´ t
Sehingga diperoleh
V = A ´ t,
atau volum prisma segitiga siku-siku = luas alas x tinggi.
b. Volume prisma segitiga sembarang
Misalkan volume prisma ABC.DEF, APC.DQF, dan CPB.FQE berturut- turut
dinyatakan sebagai VABC.DEF, VAPC.DQF dan
VCPB.FQE maka
VABC.DEF =
VAPC.DQF + VCPB.FQE
= luas ∆APC ´ t + luas ∆PCB ´ t
= L1 ´ t + L2 ´ t
= (L1
+ L2) ´ t
= luas ∆ABC ´ tinggi
Secara umum rumus volume prisma ialah : Luas Alas x tinggi
c. Jaring-jaring dan Luas Permukaan Prisma
Berikut ini merupakan contoh jaring-jaring prisma segitiga dan segienam beraturan.
Melalui ilustrasi dua jaring-jaring prisma di atas, maka
luas permukaan prisma dapat ditentukan dengan jalan menjumlahkan luas sisi
prisma, luas tutup, dan luas alas.
luas permukaan prisma = luas sisi prisma + luas alas + luas
tutup
luas permukaan prisma = (keliling alas × tinggi prisma) + 2
× luas alas
4. LIMAS
Limas adalah suatu bangun ruang yang dibatasi oleh sebuah segi-n dan segitiga-segitiga yang mempunyai titik puncak persekutuan di luar bidang segi-n itu.
Segi-n dari limas ini dinamakan sebagai alas, titik Z disebut puncak
limas, dan permukaan piramidal yang menjadi bagian dari limas dinamakan sisi limas. Ruas garis yang
menghubungkan puncak dengan sudut-sudut alas dinamakan rusuk sisi, untuk
membedakan dengan rusuk alas. Tinggi
limas dinyatakan sebagai jarak terpendek antara titik puncak dengan bidang
alas. Limas segi-n memiliki n buah rusuk sisi yang berbentuk segitiga, n buah
rusuk sisi, dan n buah rusuk alas, sehingga banyak rusuk limas segi-n adalah
2n.
Secara umum limas segi-n selalu dapat dipecah menjadi
limas-limas segitiga yang
mempunyai tinggi sama dengan tinggi limas yang diberikan. Dengan
demikian, volum prisma
segi-n dengan tinggi
t
adalah
a.
Jaring-jaring dan Luas Permukaan
Limas
Berikut ini merupakan contoh jaring-jaring limas segitiga dan segilima beraturan.
Melalui ilustrasi dua jaring-jaring limas di atas, luas permukaan limas
dapat ditentukan dengan menjumlahkan luas sisi limas dan alasnya.
luas permukaan limas = luas seluruh sisi limas + luas alas
B. Bangun Ruang Sisi Lengkung
Yang termasuk dalam kategori bangun ruang sisi lengkung adalah bangun
ruang yang paling tidak memiliki satu sisi lengkung. Beberapa bangun ruang sisi
lengkung mungkin sulit didefinisikan secara tepat, namun bangun ruang tersebut
dapat diidentifikasi melalui sifat-sifat atau proses terbentuknya. Contoh bangun
ruang sisi lengkung: kerucut, tabung, dan bola.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar